Pencegahan Infeksi
Defenisi
tindakan-tindakan dalam pencegahan infeksi :
1. Asepsis
atau teknik aseptik
Asepsis
atau teknik aseptik adalah semua usaha yang dilakukan dalam
mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang mungkin akan
menyebabkan
infeksi. Caranya adalah menghilangkan dan/atau menurunkan
jumlah
mikroorganisme pada kulit, jaringan dan benda-benda mati hingga
tingkat aman.
2. Antisepsis
Antisepsis
adalah usaha mencegah infeksi dengan cara membunuh atau
menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh
lainnya.
3.
Dekontaminasi
Dekontaminasi
adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa
petugas kesehatan
dapat menangani secara aman benda-benda (peralatan
medis, sarung
tangan, meja pemeriksaan) yang terkontaminasi darah dan cairan
tubuh. Cara
memastikannya adalah segera melakukan dekontaminasi terhadap
benda-benda
tersebut setelah terpapar/terkontaminasi darah atau cairan tubuh.
4. Mencuci dan
membilas
Mencuci
dan membilas adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan
semua darah, cairan tubuh atau benda asing (debu, kotoran)
dari kulit atau
instrumen.
5. Disinfeksi
Disinfeksi
adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hampir semua
mikroorganisme
penyebab penyakit pada benda-benda mati atau instrumen.
6. Disinfeksi
tingkat tinggi (DTT)
Disinfeksi
tingkat tinggi (DTT) adalah tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri, dengan cara
merebus atau cara
kimiawi.
7. Sterilisasi
Sterilisasi
adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua
mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit), termasuk endospora bakteri
pada benda-benda
mati atau instrumen.
Prinsip-prinsip
pencegahan infeksi yang efektif berdasarkan :
1. Setiap orang
(ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap dapat
menularkan
penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat asimptomatik (tanpa
gejala).
2. Setiap orang
harus dianggap beresiko terkena infeksi.
3. Permukaan
tempat pemeriksaan, peralatan dan benda-benda lain yang akan dan
telah bersentuhan
dengan kulit tak utuh, selaput mukosa, atau darah harus
dianggap
terkontaminasi sehingga setelah selesai digunakan harus dilakukan
proses pencegahan
infeksi secara benar.
4. Jika tidak
diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah
diproses dengan
benar, harus dianggap telah terkontaminasi.
5. Resiko infeksi
tidak bisa dihilangkan secara total tetapi dapat dikurangi hingga
sekecil mungkin
dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan infeksi
yang benar dan
konsisten.
Tindakan-tindakan
pencegahan infeksi meliputi :
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung
tangan
3. Memakai
perlengkapan pelindung
4. Menggunakan
asepsis atau teknik aseptik
5. Memproses alat
bekas pakai
6. Menangani
peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga
kebersihan dan kerapian lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar.
Persalinan dan
kelahiran bayi bisa terjadi di luar institusi, baik di rumah, klinik bersalin
swasta, polindes, atau puskesmas. Jika proses ini berlangsung di rumah,
hati-hati agar benda-benda yang terkontaminasi tidak menyentuh daerah yang
telah dibersihkan dan disiapkan untuk suatu prosedur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar